Melihat Rumah Kita Di Surga
Melihat Rumah Kita Di Surga – Tempat tinggal di surga terdiri dari istana, kamar, dan kemah. Namun semuanya tidak serperti yang kita kenal. Bangunan dan istana paling agung yang pernah dibangun oleh manusia dalam sejarahnya, serperti istana Versailles dan Birmingham akan tidak ada apa-apanya di hadapan keagungan istana-istana di surga. Bahkan ia tidak bisa menandingi sedikitpun berkenaan dengan bangunan surga, istana-istananya, serta kemah-kemahnya.
Khoimah (Kemah) Surga.
Kemah surga adalah salah satu dari tempat penginapan bagi orang-orang yang kelak akan memasuki surganya. Bahan dasar dari kemah ini adalah dari mutiara yang berongga, yang tinggi untuk kemahnya saja adalah 60 mil. Rosululloh sholallohu’alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ لِلْمُؤْمِنِ فِي الْجَنَّةِ لَخَيْمَةً مِنْ لُؤْلُؤَةٍ وَاحِدَةٍ مُجَوَّفَةٍ طُولُهَا سِتُّونَ مِيلًا لِلْمُؤْمِنِ فِيهَا أَهْلُونَ يَطُوفُ عَلَيْهِمْ الْمُؤْمِنُ فَلَا يَرَى بَعْضُهُمْ بَعْضًا
Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy`ari rodhiyallohu’anh:
Dari Nabi sholallohu’alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya seorang mukmin mempunyai sebuah kemah di dalam surga yang terbuat dari satu mutiara yang berongga, panjangnya enam puluh mil, dan seorang mukmin juga memiliki istri-istri di dalamnya yang akan ia kunjungi, namun masing-masing tidak bisa melihat sebagian yang lain.” (HR. Muslim)
Dan didalam kemah tersebut telah disediakan bidadari-bidadari yang cantik jelita untuk menemani para penghuninya.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
“Ada bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih, dipingit dalam kemah.” (QS. Ar-Rohman [55]: 72)
Ghurfah (Kamar) Surga.
Ghurfah adalah sebuah kamar yang telah dipersiapkan bagi para hamba-hambanya yang beriman kepada Alloh subhanahu wata’ala, orang-orang yang senantiasa menjaga aktivitasnya agar tidak terjatuh kepada perkara-perkara yang Alloh subhanahu wata’ala haramkan atasnya, dan menjaga agar dapat terus langgeng dalam melaksanakan apa-apa yang Alloh subhanahu wata’ala perintahkan atasnya.
Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi (ghurfah), di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Alloh telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Alloh tidak akan memungkiri janji-Nya.” (QS. Az-Zumar [39]: 20)
Ibn Al-Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, “Alloh subhanahu wata’ala menjelaskan kepada para hamba-Nya yang berbahagia bahwa mereka kelak akan mendapatkan ghurfah-ghurfah di dalam surga, yaitu istana-istana yang dibangun pula tempat-tempat yang tinggi.” Maksudnya adalah bertingkat-tingkat, sebagiannya di atas tingkatan yang lainnya. Semua dibangun secara cermat, diberi hiasan serta tinggi bangunannya.”
Rosululloh sholallohu’alaihi wasallam bersabda,
“Ghurfah itu terbuat dari permata yaqut berwarna merah, atau zabarjad hijau, atau mutiara putih. Didalamnya sama sekali tidak terdapat permusuhan maupun koneksi. Dan sesungguhnya ahli surga itu akan saling melihat ghurfah sebagaimana kalian saling melihat bintang di langit bagian timur atau barat. Sedangkan Abu Bakr dan Umar sudah tentu menjadi bagian dari penghuni ghurfah serta mendapatkan anugerah nikmat disana.”(HR. Hakim dan Tirimdizi)
Istana Surga.
Satu lagi tempat persinggahan terakhir yang dapat dimiliki bagi hamba-hamba yang senantiasa mengikuti Rosululloh sholallohu’alaihi wasallam dan sahabatnya, selalu rindu dengan pertemuan kepada-Nya. Dari Anas rodhiyallohu’anh bahwa Nabi sholallohu’alaihi wasallam pernah bercerita:
دَخَلْتُ الْجَنَّةَ فَإِذَا أَنَا بِقَصْرٍ مِنْ ذَهَبٍ فَقُلْتُ لِمَنْ هَذَا فَقَالُوا لِرَجُلٍ مِنْ قُرَيْشٍ, و ظننت أني أنا هو, فقلت: ومن هو؟ قالوا: لعمر بن الخطاب
“Aku (Rosululloh sholallohu’alaihi wasallam) pernah memasuki surga, ketika itu aku mendapatkan istana yang terbuat dari emas, maka aku bertanya, untuk siapakah ini. Mereka menjawab: ‘Seorang pria dari Quraisy’, Aku menyangka bahwa yang dimaksud adalah saya, Kemudian aku kembali bertanya siapakah ia?, mereka menjawab: ‘Untuk ‘Umar bin Khottob’.” (HR. Al-Bukhori)
Rumah Surga.
Selain ada lagi tempat peristirahatan bagi hamba-hamba yang beriman yaitu rumah yang akan dipersiapkan baginya, dari ‘Ustman rodhiyallohu’anh:
مَنْ بَنىَ لِلَّهِ مَسْجِدًا بَنىَ اللهُ لَهُ بَيْتَا فِيْ الْجَنَّةِ
“Bagi siapa yang membangun masjid, maka Alloh subhanahu wata’ala akan membangunkan baginya rumah disurga.”(Muttafaq ‘Alaihi)
Rumah di surga adalah tempat yang dibangun dari bahan baku perhiasan. Dari Abu Hurairoh rodhiyallohu’anh berkata, ‘Kami katakan, ‘Ya Rosululloh, ceritakan kepada kami perihal surga; dari apa bangunannya?’ Beliau sholallohu’alaihi wasallam bersabda: “Batu batanya terbuat dari emas dan juga ada batu bata yang ter-buat dari perak. Adonan (perekatnya) adalah kesturi adzfar, kerikilnya adalah permata lu’lu’, sedangkan tanahnya adalah zafaron. Barangsiapa yang memasukinya, maka ia akan merasakan nikmat dan tidak akan pernah susah; serta akan kekal dan tidak akan mati.
Bagi siapa saja yang menghendaki tempat-tempat ini kelak, maka bersungguh-sungguhlah dalam beribadah kepada-Nya niscaya surga akan ia dapatkan